widget

Senin, 12 Agustus 2013

Temu OMK Keuskupan Manado tekankan kebersamaan dan solidaritas

Mgr Joseph Suwatan MSC memukul gendang untuk membuka pertemuan OMK
Pembukaan Pertemuan Berkala XIX Orang Muda Katolik (OMK) Keuskupan Manado yang dilangsungkan di Paroki Santo Antonius Padua Tataaran, berlangsung meriah, dan telah ditutup kemarin, Minggu (11/8/2013).
Kegiatan ini sendiri diawali dengan Misa bersama, yang bertempat di Gedung Audiotorium Kompleks Universitas Negeri Manado (UNIMA), sebagai konselebran utama Uskup Manado, Mgr Joseph Suwatan MSC bersama 18 imam.
Sebagian besar imam yang bertugas di paroki-paroki turut bersama-sama menghantar muda-mudi di parokinya untuk menghadiri kegiatan Pertemuan Berkala (PB) ini.
Uskup Suwatan dalam homilinya mengatakan semua berkumpul untuk mengalami satu kebersamaan. Mereka semua berkumpul untuk mengalami suka dan duka bersama.
“Kebersamaan yang sama juga dialami oleh mereka yang mengikuti World Youth Day di Brasil. Paus saat itu juga menekankan solidaritas antar sesama kaum muda,” katanya, seperti dilansir tribunmanado.com.
Uskup kemudian mengharapkan agar dalam lingkungan orang-orang muda ada sikap saling menolong dan memperkuat antara satu dengan yang lain. Dengan demikian, menurut uskup,  mereka bisa bersama untuk menuju kedewasaan. “Semoga kalian menjadi tanda keadilan dan keselarasan satu dengan yang lain,” katanya.
Sebagai orang beriman, anak muda bukan hanya sekedar manusia, tapi juga sebagai pengikut Kristus. “Orang muda harus melanjutkan pesan Kristus di kayu salib,” ujarnya.
Orang muda juga dituntut untuk sanggup mengungkapkan identitas Kristus seperti Petrus. Petrus saat itu mengungkapkan identitas Yesus melalui kepercayaannya sendiri.
“Ia mengungkapkan identitas Yesus sebagai Mesias. Ia percaya bahwa Yesus datang ke dunia untuk menebus dosa-dosa umat manusia. Ia mengungkapkannya secara gamblang dan penuh keyakinan,” katanya.
Atas kepercayaan itu, akhirnya Yesus mempercayakan Gereja kepada-Nya. “Yesus berkata, Engkaulah Petrus di atas batu karang ini Aku akan mendirikan Gereja-Ku. Kepada Petrus si Batu Karang itu Yesus mendirikan Gereja-Nya. Kunci Kerajaan Surga pun diberikan kepada Petrus,” ujarnya.
Cara pengungkapan identitas Yesus, lanjut prelatus itu, ialah menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti-Nya. “Akhirnya selamat melakukan kegiatan,” tandasnya.
Kegiatan itu pun didukung pemerintah daerah. Bupati Minahasa Jantje Sajow, Wakil Bupati Minahasa Ivan Sarundajang dan Sekda Minahasa pun semuanya datang menghadiri.
Bupati Sajow dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas dipilihnya Tataaran menjadi tuan rumah. Baginya ini sebuah kepercayaan besar. “Saya dengar ada kegiatan pembersihan eceng gondok. Ini sungguh membantu pemerintah,” katanya.
Pemerintah, kata Sajow, sudah menganggarkan Rp 1 miliar di tahun depan untuk pembersihan eceng gondok itu.
Saat pembukaan itu, hadir pula Ketua Komisi Kepemudaan, Pastor Joutje Palit  dan Ketua Panitia Petrus Rampengan. Mereka juga didampingi seorang umat pemberi bantuan kegiatan Hendrik Luntungan.
Sementara itu, di hari pertama kegiatan seni Paroki Santo Joseph Pekerja berhasil meraih Juara Satu Lomba Tari Jajar. Urutan kedua dipegang oleh Paroki Hati Kudus Yesus Tomohon dan juara ketiga dipegang oleh Paroki Santa Ursula Watutumou.
Foto: okezone.com
Sumber: www.ucanews.com

Tidak ada komentar: