widget

Rabu, 25 Maret 2015

MEMBANGUN RUMAH TUHAN


Gereja Santo Gregorius Agung memiliki  kekhasan tersendiri. Lahir tanpa rencana yang matang dan hanya Allah yang tahu tentang proses dan rencana itu lewat para pelaku sejarah yang membawa Gereja ini, berawal dari sebuah Lingkungan bernama St. Bernadus, tetapi kini sudah menjadi sebuah paroki mandiri. Begitu banyak orang yang terhimpun di sini dan berasal dari berbagai suku di Indonesia, seperti Jawa, Flores, Batak, Tionghoa serta masih banyak suku-suku lainnya.  Selain terus bergulat dalam iman, semua suku ini ternyata bisa berguyub (berkumpul) bersama, saling berbela rasa, gotong royong dan bahu membahu dalam membangun komunitas iman, walaupun berada dalam berbagai keterbatasan. Perasaan seiman dan senasib di daerah perantauan inilah yang menjadi salah satu kekuatan bagi terbentuknya paroki ini, di bawah naungan Santo Gregorius Agung. Oleh karena itu maka Paroki St. Gregorius Agung juga dikenal sebagai Paroki Perantauan.
Setelah resmi menjadi sebuah paroki mandiri, Gereja Santo Gregorius Agung terus berbenah diri. Proses pembenahan dimulai dari penataan aspek spiritual yang menjadi landasan utama dalam hidup menggereja sekaligus mengokohkan iman akan Yesus Kristus yang rela datang  dalam kesederhanaan dan disalibkan dalam kehinaan. Pengorbanan diri Yesus Kristus menjadi modal utama yang menjiwai seluruh umat beriman dalam hidup menggereja. Berkorban untuk keluarga, Gereja dan Masyarakat menjadi pilihan dalam pola pelayanan kita.
           
Disadari bahwa pembenahan tidak hanya terbatas pada proses pematangan iman lewat kegiatan-kegiatan rohani saja tetapi juga butuh sebuah “Rumah Tuhan” yang layak. Bangunan gereja saat ini yang menjadi tempat perjumpaan dengan Allah merupakan warisan masa lalu, sebuah peralihan dari Gedung  Serba  Guna (GSG) menjadi Rumah Allah, bernama Gereja Santo Gregorius Agung (GSGA). Seiring dengan bertambahnya jumlah umat, dimana  saat ini jumlahnya mencapai 7.382 umat (data tahun 2013) maka perlu pembenahan dan penambahan berbagai fasilitas, sehingga pelayanan umat menjadi semakin baik.    
Saat ini, Dewan Paroki St. Gregorius Agung telah mencanangkan program pembangunan Gereja beserta fasilitas-fasiltas pendukungnya, yang direncanakan berlangsung dalam 2 tahun, dimulai tahun 2015. Tahap pertama di tahun 2015, akan membangun Gedung Aula, Pastoran, Pusat Pengembangan Ekonomi Umat dan Kantin/ Ruang Pertemuan, yang memerlukan anggaran sebesar 21 miliyar. Sementara untuk tahap kedua di tahun 2016, akan dibangun Gedung Gereja Baru dengan anggaran 30 miliyar. Total dana yang diperlukan untuk membangun semua fasilitas ini adalah 51 miliyar. Tentu suatu jumlah yang sangat besar bagi kita semua.
Disadari bahwa ada banyak pandangan dan response di kalangan umat terkait dengan rencana ini. Mungkin ada yang bertanya, kenapa kita perlu membangun Gereja dengan biaya yang begitu besar, sementara kita tidak punya kemampuan untuk itu, mimpi kali yeee? Atau kenapa kita harus bangun itu sekarang, apakah tidak bisa ditunda dulu? Atau bangunlah gereja yang sesuai dengan kemampuan kita, dan banyak pertanyaan-pertanyaan sejenis lainnya. Semua pertanyaan ini adalah hal yang wajar karena bagaimanapun juga umat Paroki St. Gregorius Agung akan menjadi bagian dari sukses tidaknya pembangunan Gereja ini.
Kapan memulainya, sekarang dan atau nanti hanyalah masalah waktu saja dan tidak ada salahnya bila kita saat ini. Lagi pula tidak akan ada yang menghukum atau memberi sanksi kepada kita semua umat Paroki St. Gregorius Agung apabila rencana kita tidak terpenuhi sesuai target waktu yang telah ditentukan. Tetapi, percayalah bahwa : Bagi Allah, tidak ada yang mustahil, apalagi bila tujuannya adalah membangun rumah Allah. Kita semua punya kekuatan untuk itu dan telah membuktikannya dalam banyak hal, dimulai dari sejarahnya gereja ini, suksesnya berbagai perijinan, membangun berbagai fasilitas gereja yang ada saat ini, serta beberapa hal lainnya. Kalau kita mencoba merenungkan kembali pemikiran kita di waktu lampau, mungkin pemikiran kita sama seperti ini, tapi kita sudah membuktikan bahwa kita bisa melalui semuanya dengan baik. Yang diperlukan dari kita semua saat ini adalah berpikir positive serta membangun keyakinan dan semangat dalam diri bahwa kita semua umat, secara bersama-sama dan dalam Tuhan bisa mencapai ini semua.
Lalu dari mana sumber pendanaan untuk semua ini? Jawaban sederhananya adalah  “uang masih ada di saku orang lain”, di saku umat dan para donatur yang akan berkontribusi dalam pembangunan ini. Tuhan memperhitungkan  orang-orang yang berjerih payah membangun rumah-Nya dan akan terus menyapanya umat kesayanganNya.
Dewan Paroki St. Gregorius Agung baru saja membentuk Panitia Penggalangan Dana untuk mengkoordinir pelaksanaan tugas ini dan team tersebut saat ini sudah mulai bekerja, mulai dari identifikasi sumber-sumber pendanaan. Mayoritas sumber pendanaan, akan berasal dari pihak eksternal paroki kita, kurang lebih sebesar 80% dan selebihnya, 20% tentu dari internal umat paroki. Adalah suatu keniscayaan, apabila kita tidak berkontribusi dan mengharapkan seluruh bantuan dari pihak luar. Ini adalah gereja kita dan kita harus bisa berkontribusi di dalamnya, berapapun kontribusi kita.  
Beberapa program penggalangan dana telah dirancang oleh panitia, baik untuk internal umat maupun eksternal. Program penggalangan dana internal umat akan berupa :
1.      Amplop Persembahan Keluargaku, yang merupakan iuran rutin bulanan setiap keluarga umat selama 2 tahun, rata-rata @Rp 100,000/KK/Bulan. Jangan melihat jumlahnya, karena hal ini lebih bersifat sukarela. Tidak dipaksakan bagi yang kurang mampu namun diharapkan yang mampu bisa memberikan lebih. “Berapapun persembahan keluargaku, kami bangga telah menjadi bagian dari pembangunan gereja ini” 
2.      Donatur internal umat paroki. Panitia melihat bahwa sebagian umat paroki memiliki kemampuan finansial yang lebih baik dank arena itu diharapkan bisa berkontribusi lebih besar dengan cara, memberikan iuran tambahan sukarela sebesar @Rp 500,000/ kwartal.
3.      Panitia juga akan menyelenggarakan penjualan kupon berhadiah door prize yang menarik dengan variasi harga berkisar Rp 10,000; Rp 25,000 dan Rp 50,000/ kupon dan akan diundi setiap 4 bulan sekali.
4.      Penyelenggaraan Toko Gereja. Panitia melihat bahwa umat kita yang berjumlah 2,043 KK adalah potensi yang sangat besar untuk penggalangan dana pembangunan gereja, melalui pengaadaan berbagai bahan kebutuhan hidup harian, tidak cuma sebatas bahan yang dikelola oleh seksi PSE saat ini. Walaupun untuk tujuan penggalangan dana, umat tidak akan membeli dengan harga yang lebih mahal seperti kebiasaan saat ini, tetapi yang diharapkan adalah kemauan dan kerelaan untuk merubah sedikit kebiasaan. Keluarga anda hanya perlu merubah sedikit kebiasaan maka sudah bisa membantu pendanaan Gereja ini secara signifikan. Setelah program ini selesai, diharapkan kedepannya bisa terus silanjutkan oleh Seski PSE untuk berbagai dana sosial di paroki.
Sedangkan untuk penggalangan dana ke pihak eksternal, ada beberapa sumber seperti bantuan dari KAJ, melakukan ngamen di paroki-paroki dengan target 7 paroki/ tahun, serta penggalangan dana melalui pelaksanaan acara Gala Dinner. Semua program ini, juga perlu keterlibatan dan partisipasi umat, termasuk berbagai kelompok etnis yang ada. Paroki Perantauan akan menjadi tema umum penggalangan dana kita.
Semua program yang ada ternyata belum cukup mengkover semua anggaran yang ada. Panitia menyadari bahwa tidak mungkin memikirkan semua sumber pembiayaan, hanya melalui segelintir anggota. Ada 7,000 an umat paroki yang pastinya memiliki banyak ide tentang bagaimana bentuk program penggalangan dana lainnya. Terbukti, saat panitia mempresentasikan program ini dalam rapat pleno, banyak bermunculan ide-ide kreatif yang luar biasa. Karena itu, panitia akan mengadakan lomba ide kreatif penggalangan dana, sehingga keterlibatan umat menjadi lebih besar dalam pembangunan gereja ini. Peserta lomba terbuka untuk semua umat yang memiliki ide-ide kreatif.
Panitia menyadari bahwa untuk mencapai semua ini, perlu dukungan semua umat paroki, tidak saja dalam hal menyumbang dana tetapi juga terlibat dalam berbagai program penggalangan dana yang ada. Koordinator bidang terkait akan menghubungi umat baik secara personal, kelompok maupun etnis untuk bersama-sama terlibat dalam semua program yang telah ada atau yang akan segera dicanangkan. Berpikir positive, tanamkan budaya : Kita Pasti Bisa, terlibat, kerja keras, jujur dan transparan dalam pengelolaan keuangan, berpikir untuk kepentingan Gereja, Tuhan dan sesama dan tentu saja di atas semua itu adalah Berdoa dan menyerahkan semua tujuan dan harapan kita kepada penyeleanggara Ilahi, Tuhan Yang Maha Kuasa.
Panitia telah mencanangkan, Hari Raya Paskah tahun 2015, sebagai awal Penggalangan Dana Pembangunan Gereja, sebagaimana umat bisa menyaksikan beberapa atribut yang terpajang di gereja ini, termasuk lembaran informasi ini. Diharapkan umat bisa mengetahui dengan jelas seluruh program yang ada dan bisa mengambil bagian di dalamnya.

Menutup lembaran komunikasi ini, panita sekali lagi mengajak kita semua, seluruh umat Paroki St. Gregorius Agung untuk menyukseskan semua rencana ini. Modal utama kita adalah niat, semangat, ketrampilan dan pengorbanan untuk bahu membahu, mendukung proses pembangunan Gereja ini. Semoga Kebangkitan Tuhan dalam perayaan Paskah ini bisa menjadi Kebangkitan Baru seluruh umat Paroki untuk melangkah bersama dan menerobos  jalan panjang penuh perjuangan. Selalu ada jalan dan terang yang akan membimbing langkah kita dan kita percaya bahwa Allah, Tuhan kita akan terlibat dan turut campur dalam semua perjalanan kita menuju cita-cita yang kita harapkan bersama. Tuhan Memberkati! **** (Panitia Penggalangan Dana Pembangunan Gereja St. Gregorius Agung)

Tidak ada komentar: