widget

Kamis, 17 Oktober 2013

Foto dokumentasi

Foto kegiatan WKRI dalam rangkat HUT WKRI ke 87 di Tigaraksa

GEREJA: DAPUR BAGI MASYARAKAT




Ketika banjir melanda beberapa wilayah Jabodetabek, terlihat ada upaya dari pelbagai pihak memberikan perhatian berupa penyaluran bantuan makanan dan pakaian yang sangat dibutuhkan oleh warga yang terkena banjir. Banjir, memang dilihat sebagai musibah rutin tetapi dibalik peristiwa itu bisa terlihat dengan jelas, pelbagai kelompok atau pun komunitas-komunitas menggerakkan kesadaran masyarakat untuk berbuat sesuatu demi menyelamatkan mereka yang terkena banjir. Apa yang bisa kita pelajari dari musibah rutin ini? Bagaimana peran Gereja dalam memberikan perhatian pada mereka yang terkena banjir? Mengapa Gereja membuka diri bahkan mendirikan dapur umum dan menyebarkan makanan, hasil masakan umat sendiri?

SEJARAH BERDIRINYA PAROKI SANTA HELENA

 

                Keberadaan Paroki Sta. Helena tidak terlepas dari sejarah keberadaan paroki St. Monika Serpong, yang sebelumnya umat di wilayah ini menginduk. Perkembangan umat semakin membludak maka dipikirkan untuk didirikan sebuah stasi yang diberi nama Stasi St. Helena yang secara resmi berdiri pada Mei 1996. Banyak liku perjalanan yang penuh tantangan telah dilewati oleh stasi ini seperti  menceri tempat untuk dijadikan sebagai tempat beribadat sangatlah sulit.  Pada awalnya kegiatan stasi terutama beribadat dilakukan secara berpindah-pindah, mulai dari mengontrak rumah umat dan sebagian menggunakan kapel Ignatius de Loyola.

Stasi juga pernah menggunakan Ruko di daerah Permata, di RS. Siloam dan di UPH. Pada akhirnya Panitia Pembangunan Gereja berhasil menemukan tanah di Villa Permata Jl. Permata Kasih VI Blok C-12 No.1 yang kemudian dibangun menjadi pusat stasi. Dengan dikeluarkannya ijin prinsip pembangunan, maka dibangunlah bedeng semi permanen yang digunakan sebagai tempat Misa dan kegiatan stasi lainnya. Lokasi yang strategis ini mudah dicapai dengan kendaraan umum dan pribadi sehingga kegiatan menggereja dan sosialisasi umat jauh lebih hidup.