
Gereja Katolik dan kelompok hak asasi manusia mengecam penangkapan seorang biarawati Australia, seorang anggota kongres dan sembilan orang lain yang menyelidiki pembagian tanah di perkebunan gula yang sangat luas yang dimiliki oleh keluarga Presiden Benigno Aquino di Luzon tengah.
Kelompok itu termasuk Suster Patricia Fox dari Kongregasi Suster-Suster Zion, seorang pengacara yang mewakili petani miskin, dan oposisi sayap kiri Kongres Fernando Hicap. Mereka ditangkap pada Selasa dan dituduh melakukan makar, penyerangan langsung, pelanggaran dan berniat jahat, kata para pendukung.
Mereka hanya melakukan penyelidikan karena para petani miskin di daerah itu dipaksa menandatangani kesepakatan pembagian lahan, kata Uskup Broderick Pabillo, ketua sekretariat Aksi Sosial Konferensi Waligereja Filipina.
“Mengapa [polisi] mencegah orang-orang yang hanya ingin melakukan penyelidikan apakah pemerintah melakukan tugasnya dengan baik?” katanya.
Pihak berwenang di provinsi itu menolak berkomentar ketika ditanya mengapa para anggota misi itu ditangkap.
Kelompok tani daerah itu Aliansi Petani Luzon Tengah melaporkan bahwa polisi menampar dan memukul sebelas orang yang ditangkap tersebut dan menimbulkan bentrokan.
Warga Filipina Kilusang Magbubukid ng, dari Gerakan Petani Filipina, mengatakan bahwa penangkapan itu menunjukkan “negara teror” di perkebunan gula Hacienda Luisita.
Mahkamah Agung sebelumnya memerintahkan pembagian lahan seluas 6.435 hektar kepada sekitar 6.000 petani.
Sumber: Outcry over arrest of nun in Philippines
Tidak ada komentar:
Posting Komentar