widget

Rabu, 25 September 2013

DUA MACAM GEREJA


ada dua macam gereja
yang satu, berdiri di atas tanah
yang dua, bersemayam dalam jiwa
dua macamnya, satu sejatinya
 
ada dua macam gereja
yang satu, terbuat dari baja dan batu bata
engkau dapat menyegel dan meruntuhkannya
pelan-pelan atau seketika
yang dua, tak terperi
sekali, sejati dan abadi
yang satu, dapat engkau temukan di mana-mana
dapat pula engkau buka, tutup, segel, buka dan tutup lagi
yang dua, tak menentu tempat tinggalnya yang tampak mata
di hati siapa saja, dia pasti hadir
di dalam jiwa, di pusat sukma
yang senantiasa melengkingkan kebesaran nama TUHAN
ke telinga-telinga orang hidup dan mati
 
ada dua macam gereja
yang satu, genteng-gentengnya beterbangan saat badai menerpa
yang dua, kokoh mengabadi
pentungan dan caci-maki-mu tak mampu menikamnya
senjata dan pisaumu tak sanggup menyembelihnya
polisi tak sanggup mendekapnya ke dalam bui
ada dua macam gereja
yang satu, dapat engkau oleskan darah korban di dindingnya
yang dua, darahnya justru menjadi benih untuk melahirkan darah-darah segar di alam semesta
dan menyebar serta berkecambah seluas-luas samudera
yang satu, dapat engkau matikan semati-matinya
yang dua, engkau tak sanggup menahannya
karena berkuasakah engkau menghentikan matahari yang pasti terbit esok pagi?
 
(gnb:jkt:24.9.13)

·         Refleksi ini terinspirasi oleh puisi Emha Ainun Nadjib: SERIBU SATU MASJID SATU JUMLAHNYA 

Tidak ada komentar: